Rabu, 10 Agustus 2016

Event Berhantu Perpustakaan iJakarta

Tik.. Tik..

Suara jam semakin terdengar karena sepinya suasana dalam perpustakaan. Di tengah sepinya suasana itu, ada suara kertas yang dibolak-balik. Di situ, duduk seorang anak perempuan yang tengah asyik membaca buku. Ia duduk dikelilingi oleh tumpukan-tumpukan buku. Dari buku yang tipis sampai yang tebal. Dan dari buku yang berukuran kecil sampai buku yang berukuran besar.


Tik.. Tik..

Lagi-lagi suara detik jam terdengar. Anak tersebut melirik ke arah jam. Dan ia segera bergegas mengambil tas dan merapikan buku-bukunya. Tak lupa ia mengembalikan buku-buku yang telah selesai ia baca. Sebelum keluar dari ruangan tersebut. Anak itu berhenti dan menegur penjaga perpustakaan yang ada di situ. Ia bermaksud meminjam salah satu buku yang belum sempat ia baca. Setelah selesai, ia melenggang keluar melewati pintu keluar gedung perpustakaan itu menuju stasiun.

Gawat, lagi-lagi pulang telat. Mama bisa ngoceh-ngoceh lagi, nih. Habis mau bagaimana lagi? Hari ini banyak buku baru yang datang. Daripada harus membeli, lebih baik meminjam dari perpustakaan saja. Atau membacanya di sana. Anak perempuan itu membatin dalam hatinya. Walaupun ia cemas akan kemarahan dan omelan dari ibunya. Ia tetap tidak mengakui bahwa ia juga tidak konsisten dengan waktu yang ia gunakan.

Di dalam kereta menuju perjalanan pulang, ia tetap membaca buku. Kali ini buku yang ia baca adalah buku serial buatan Lixie Xu.

Anak perempuan itu bernama Kanaya Azzahra. Sekarang ia duduk dikelas XII. Ia hobi sekali membaca buku. Hampir setiap ada waktu luang, ataupun sepulang sekolah. Ia menyempatkan dirinya untuk pergi ke perpustakaan. Ia sudah hampir mengunjungi semua perpustakaan yang ada di Jakarta. Kali ini, ia pergi ke Perpustakaan Taman Ismail Marzuki. Tempatnya memang agak suram. Itu karena pengaruh dari penataan ruangan, dan pemilihan warna yang tidak sesuai. Tetapi, hal itu tidak menjadi masalah bagi Kanaya. Karena, selama ia masih bisa membaca, hal seperti itu tidak akan dia pusingkan.

Akhirnya Kanaya sampai juga. Ia berjalan menyusuri jalan pulang ke rumahnya. Sesampainya di depan pintu, Kanaya menarik nafas dalam-dalam. Ia mempersiapkan diri akan kemarahan ibunya. Pelan-pelan, ia memutar handle pintu. Lalu ia melangkahkan kakinya ke dalam perlahan demi perlahan, sampai tidak menimbulkan suara.

“KANAYA AZZAHRA! Kemana saja kamu ini?!? Kamu tahu ini sudah jam berapa?! Lihat, ini sudah jam setengah dua belas! Kau tahu, ini larut sekali!!!” terdengar suara lantang dari arah ruang makan. Kanaya mengintip untuk melihat Ibunya.

“kenapa kau ini? Keluar kamu Kanaya! Tidak sopan, Ibumu sedang menasihatimu, kamu malah melihat Ibu seperti itu. Duduk kamu di sini!” seru Ibunya sambil menunjuk ke arah kursi yang ada dihadapan Ibunya.

Dengan berat hati Kanaya melangkahkan kakinya ke arah kursi yang berada dihadapan Ibunya. Setelah menaruh tas sekolahnya yang tadinya ia pakai ke atas meja makan. Ia duduk dengan menundukan kepala dihadapan ibunya.

“maaf, ma... Kanaya menyesal. “ Kanaya meminta maaf sungguh-sungguh, ia merasa menyesal dan merasa bersalah setelah melihat raut wajah Ibunya yang begitu khawatir, walaupun sekarang ibunya sedang berada dalam keadaan marah.

Setelah menjelaskan alasan penyebab keterlambatannya pulang ke rumah kepada Ibunya. Dan berjanji bahwa ia tidak akan mengulang kesalahan yang sma untuk yang kesekian kalinya. Akhirnya ia bisa beristirahat juga.

Di dalam kamarnya Kanaya merenung, memikirkan kenapa sekarang ia suka sekali membaca buku. Padahal dia saja dulu, jika diajak kakak sepupunya pergi ke toko buku, ia bisa pusing hanya karena melihat tumpukan dan deretan buku yang begitu banyak.

Lalu ia tertawa kecil sendiri saat berhasil mengingat alasannya.

Waktu itu, ia pergi ke luar negeri, menemani ayahnya ke rumah saudaranya. Lalu ia diajak ke perpustakaan. Tempat favorit yang sering dikunjungi oleh pendatang dari luar. Saat itu Kanaya tak percaya bahwa perpustakaan bisa menjadi tempat favorit. Tetapi, setelah ia melihat ke dalam gedung perpustakaan tersebut. Ia sangat takjub. Di ruangan pertama kali ian masuk, yang ia lihat, bukanlah jejeran dan deretan rak buku yang begitu banyak, melainkan deretan komputer yang sudah tersusun rapi. Di sana banyak orang yang sdenag asyik membaca buku melalui komputer-komputer tersebut. Mereka juga bisa membaca koran atau artikel hanya dengan melewati buku-buku tersebut. Karena itu di luar negeri, di komputer tersebut juga disediakan untuk pengunjung luar progaram untuk menerjemahkan tulisan-tulisan tersebut ke dalam bahasa mereka sendiri.



Lalu Kanaya juga mencoba membaca buku dari komputer tersebut. Yang menarik, komik pun juga ada. Ia senang sekali. Selama Kanaya menemani ayahnya di luar negeri. Kanaya menjadi sering mengunjungi perpustakaan tersebut. Tapi tak hanya itu, ia mulai mencoba untuk membaca novel-novel yang sudah ia terjemahkan melalui komputer tersebut. Tetapi, tentu saja ia tidak tingga lama di sana. Ia harus balik lagi ke negara asalnya, yaitu Indonesia. Karena masih penasaran dengan lanjutan novel yang sedang ia baca. Ia mencoba pergi ke perpustakaan yang ada di daerah Cikini. Perpustakaan itu di sarankan oleh temannya. Dan di sana ia menemukan novel yang ia cari. Sejak saat itu, ia jadi rajin pergi ke perpustakaan.

Pagi harinya, saat disekolah. Ia mengeluh dan bercerita ke temannya tentang apa yang ia alami semalam. Teman dekatnya, Ciya, mendengarkan dengan seksama apa yang di alami oleh sahabatnya itu. Lalu, Ciya teringat tantenya yang bekerja dibidang IT dan perpustakaan. Lalu Ciya teringat hal lainnya tentang apa yang tantenya ceritakan.

“Kanaya, handphone kamu android, ‘kan?” Kanaya terkejut dengan pertanyaan yang diajukan Ciya secara tiba-tiba.

“iya, memangnya kenapa?” Kali ini Kanaya yang bertanya. Tentu saja ia bertanya balik. Ciya kan sudah sering lihat Kanaya memakai handphone. Kenapa harus bertanya lagi.

Lalu Ciya bercerita dan menjelaskan tentang aplikasi perpustakaan digital yang saat ini sedang populer. Aplikasi ini bernama Perpustakaan Digital iJakarta.

Di aplikasi ini, orang-orang dapat meminjam buku secara online, yaitu dengan mendownload bukunya di Google Play. Buku yang dapat dipinjam maksimal yaitu sebanyak tiga buah buku. Setelah tiga hari, buku yang didownload akan hilang dengan sendirinya. Atau lebih tepatnya diambil kembali oleh Perpustakaan Digital tersebut. Tentu saja, bukunya diambil kembali. Namanya juga perpustakaan. Tempat umum untuk orang-orang membaca dan meminjam buku, jadi harus dikembalikan kembali. Tetapi hanya medianya saja yang berbeda.

Sebelum meminjam, kita juga harus mendaftarkan diri menjadi member, atau biasanya kita sebut anggota perpustakaan. Di sini bedanya, orang-orang  mendaftarkan diri menjadi member perpustakaan, dengan mendaftarkan e-mail atau akun facebook milik kita sendiri.

Dan di aplikasi Perpustakaan iJakarta ini, kita dapat mencari buku dengan lebih mudah. Dan juga kita lebih hemat waktu, uang, tenaga, dan banyak hal lainnya.


  • Hemat waktu, kita tidak perlu jauh-jauh datang ke perpustakaan hanya untuk meminjam buku, cukup mendownloadnya di aplikasi iJakarta. Dan kita juga bisa membaca bukunya kapan saja.
  • Hemat uang, untuk uang tentu saja, pasti jika kita ingin ke perpustakaan perlu biaya transportasi. Dan juga, bagi yang suka membeli buku novel, tidak usah repot-repot membeli buku. Apalagi kalu lagi tidak punya uang, hehehe. Cukup bermodalkan kuota internet, kita bisa mendownload dan membaca buku yang kita inginkan.
  • Hemat ruang, bagi yang suka dengan novel-novel terjemahan khususnya untuk novel fantasi dan romance, pasti kebanyakan ukurannya cukup tebal . masalah yang cukup banyak ditemui. Saat, kita lagi berpergian. Da ingin menghabiskan waktu dengan membaca, tetapi buku yang kita bawa, terlalu berat atau tidak muat untuk masuk ke dalam tas kita. Jadi akhirnya kita malas membawanya walaupun ingin membacanya. Dan itu cukup menyebalkan. Jadi aplikasi iJakarta ini dapat membantu mengenai hal yang berkaitan seperti itu.

Dan masih banyak penghematan yang dapat dilakukan dengan membaca buku melalui aplikasi iJakarta tersebut.

Walaupun banyak juga, orang yang lebih suka membaca buku secara langsung dibandingkan dengan membaca buku melalui handphone ataupun komputer. Tetapi, hal ini tidak menjadi masalah.
Kanaya berterima kasih kepada sahabatnya itu. Ia senang sekali mendengar informasi tersebut. Setelah pulang ke rumah, Kanaya langsung berganti baju dan memainkan handphonenya. Ia langsung mendownload aplikasi iJakarta dan mendaftarkan diri menjadi membernya.

Akhirnya aku bisa membaca buku yang ingin kubaca. Dan aku bisa membaca dengan tenang, tanpa khawatir akan terkena omelan dari Ibu lagi. Bahagianya... terima kasih untuk yang sudah membuat aplikasi iJakarta ini. Aku benar-benar sangat terbantu.

Lima tahun kemudian.

“Aaa!!! Aku takut!” teriak seorang anak perempuan.

“hahaha... sekarang iJakarta lagi mengadakan event berhantu. Hantunya bikin kaget” Seorang temannya tertawa-tawa.

Kanaya tersenyum melihat kedua anak itu. Ia senang sudah bisa mengembangkan aplikasi iJakarta menjadi lebih bagus.

Kanaya saat ini sudah bekerja, Karena kecintaannya terhadap buku dan juga perpustakaan. Ia melamar masuk kerja ke perusahaan yang mengembangkan aplikasi Perpustakaan Digital iJakarta. Karena, ia anak yang kreatif. Ia memberi saran kepada atasan untuk mengadakan event-event dan membuat tema untuk aplikasi iJakarta. Agar tampilannya lebih menarik dan tidak membosankan. Seperti sosial media seperti LINE, instagram dan BBM yang menggunakan tema-tema khusus agar tampilannya lebih menarik. Dan usul tersebut diterima oleh atasan. Akhirnya, Kanaya mengembangkan idenya itu.
Sekarang, banyak orang yang sudah tertarik dengan aplikasi iJakarta. Sehingga, aplikasi iJakarta pun sekarang sering dijumpai dikalangan masyarakat luas. Dari anak sekolah, hingga orang-orang yang sudah bekerja.

Kanaya senang sekali, idenya itu bisa bermanfaat untuk banyak orang. Dan Kanaya juga senang bisa memperkenalkan aplikasi iJakarta secara luas, sehingga semakin banyak orang yang gemar membaca. Karena, membaca itu sangat bermanfaat untuk semua orang.


Tertarik untuk menggunakan aplikasi Perpustakaan Digital iJakarta? Segera pasang aplikasinya sekarang juga. Kalian bisa mendownload-nya di sini aplikasi iJakarta.


Artikel/tulisan di atas ditulis untuk mengikuti Lomba Konten blog dalam rangka HANJABA (Hari Anak Jakarta Membaca) 2016, yang diselenggarakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Adminstrasi Jakarta Pusat.

Share this

4 Responses to "Event Berhantu Perpustakaan iJakarta"