Senin, 02 Mei 2016

Digital Printing Dan Sejarahnya

Digital Printing Dan Sejarahnya

Percetakan adalah proses produksi tulisan atau gambar secara massal dengan menggunakan media tinta, kertas dan juga mesin cetak.
Teknologi percetakan sangat membantu dalam menyebarkan informasi secara massal karena saat memproduksi buku atau koran dilakukan dalam jumlah yang besar.

Seiring dengan perkembangan zaman maka teknologi dalam dunia percetakan juga semakin maju, di era digital ini mulai muncul istilah baru yaitu digital printing, yaitu proses pencetakan gambar digital ke media fisik.
Jika dahulu percetakan biasanya digunakan untuk produksi massal maka digital printing bisa disesuaikan dengan permintaan, bahkan anda bisa mencetak satu kopian saja.

Pada saat ini digital printing digunakan untuk keperluan promosi atau iklan, spaduk, billboard, brosur dan juga poster semuanya dicetak dengan menggunakan teknologi digital printing.
Tetapi bukan berarti teknologi ini tidak bisa digunakan untuk keperluan rumahan atau pribadi, nyatanya banyak yang menggunakan digital printing untuk mencetak foto-foto dari komputer atau smartphone dan juga melakukan cetak photobook serta poster untuk penggunaan pribadi.

Percetakan dimasa sekarang sudah tidak bisa dianggap sebagai industri dengan jumlah besar seperti pada masa lalu, digital printing, bisa diartikan dengan bebas sebagai alat untuk menuangkan kreatifitas dan juga karya-karya dalam bentuk poster atau kaos.

Selain fungsinya mesin pencetak juga ternyata beragam sesuai dengan jenis serta fungsinya, berikut adalah beberapa jenis mesin digital printing.

Disebut dengan Inkjet Machine
Adalah mesin digital printing yang menggunakan tinta seperti printer rumahan yang biasanya digunakan untuk mencetak beberapa lembaran kertas untuk tugas sekolah atau kuliah.

Selain itu printer juga dibedakan berdasarkan penggunaan tinta dan juga media cetaknya.
1.Tinta dye/pigment.
Tinta waterbase yang biasanya digunakan untuk mencetak photo karena bisa menghasilkan warna yang baik, kekurangan dari tinta ini adalah hasil cetak bisa mudah luntur jika terkena air atau sinar UV secara langsung, tetapi untuk mencegahnya bisa ditambahkan plastik khusus atau disebut laminasi seperti yang biasa dilakukan pada surat-surat penting.

2.Tinta Solvent
Tinta yang memiliki basis minyak, jauh lebih kuat dibandingkan dengan tinta dye karena tidak akan luntur jika terkena air dan sinar UV. Oleh karena itu biasanya tinta ini digunakan untuk mencetak media-media iklan yang akan digunakan di luar ruangan seperti spanduk, billboard dan juga poster meskipun hasilnya tidak sebagus hasil cetakan tinta dye.

3.Tinta UV
Merupakan tinta khusus yang bisa dikeringkan dengan menggunakan bantuan sinar UV sehingga tinta bisa menempel ke berbagai macam media lain selain kertas atau kain tetapi bisa juga dicetak di kaca,kayu,vinil dan media berbahan kasar/sulit dicetak dengan tinta lainnya, oleh karena itu harga printer yang menggunakan tinta ini masih termasuk mahal dan memerlukan biaya produksi yang tidak sedikit.

Konsep digital printing sendiri dibagi menjadi dua kelompok dimana ada static printing dan dynamic printing.
Static printing adalah proses untuk melakukan penggandaan informasi yang sama dalam jumlah yang besar tanpa merubah informasi yang terdapat pada media pertama, biasanya digunakan oleh mesin cetak tradisional dimana informasi tetap dan tidak berubah.
Sedangkan dengan Dynamic printing kita bisa melakukan perubahan terhadap informasi untuk setiap lembar cetakannya biasanya digunakan pada mesin fotokopi yang bisa menggandakan informasi yang berbeda dalam waktu yang singkat tanpa membutuhkan biaya tambahan.

Kemajuan di dunia percetakan selanjutnya dari digital printing adalah 3D Printer yang memungkinkan kita untuk mencetak sesuatu menjadi bentuk tiga dimensi.

Share this

0 Comment to "Digital Printing Dan Sejarahnya"

Posting Komentar